“WELCOME to THE JUNGLE”
The Concept idea: The order of things and thinks.
“Hey what did he created, what he did, yes .. what did he do? "
He was like, he was
so, he was indeed ...
The voices of the
very indirect distant.
What is it? let me alone do what I wanted to.
"Wanted to be rich just to be loved!", Words
that always exist in the memory of my head.
A sentence that is
very simple but very affecting.
We experienced new things every time, always moving and changing. Some are good and
some other are bad, positive and negative. The good ones would have been nice and appeasing to the
soul, and the bad ones
will definitely become a burden of thinking
that drain a lot of energy.
As social beings, we have both physical and spiritual needs,
material or nonmaterial. Needs are trivial and large, primary and secondary.
The desire connects with reality. Easy for those who can afford, bitter indeed for
those who
can't.
Intricacies of issues about the future, romance, work, social status and
even death, became
a major staple in every human being's mind.
Life can be as
simple as we wanted to, it could be easy for the
capable, can be hard for the oppressed, or becoming wild for the lost. The thought is too broad to be traced, dreamy and indefinitely. And the reality is too cruel to be followed.
Whatever your world, your way,
This is the battle of life
Living to think
And live for something
Welcome to the real life
Welcome to the "jungle" of life.
-------------------------------------------------------------------
“Hei apa yang dia buat,
apa yang dia lakukan, iya.. yang dia lakukan?!”
Dia itu begini, dia itu
begitu, dia itu memang...
Suara-suara dari sangat
kejauhan yang tak langsung.
Apa urusanmu, biarkan
saja aku mau melakukan apa sesukaku.
“Ingin kaya agar bisa
dicintai!", kata-kata yang selalu ada dalam memori kepalaku.
Sebuah kalimat yang
sangat sederhana tapi sangat mempengaruhi.
Kita
mengalami hal-hal baru setiap waktunya, selalu bergerak dan berubah. Ada yang
baik maupun buruk, positif dan negatif. Yang baik pasti menyenangkan dan
menentramkan jiwa, dan yang buruk sudah pasti menjadi beban pikiran yang
menguras banyak energi.
Sebagai
mahkluk sosial, kita memiliki kebutuhan lahir maupun batin, materi ataupun
nonmateri. Kebutuhan yang remeh temeh maupun yang besar, primer dan sekunder.
Keinginan
berhubungan dengan kenyataan. Mudah bagi yang bisa, pahit memang bagi yang
susah.
Lika-liku
permasalahan tentang masa depan, asmara, pekerjaan, status sosial bahkan juga
kematian, menjadi pokok utama dalam pikiran setiap manusia.
Hidup bisa
sederhana kalau kita mau, bisa mudah bagi yang mampu, bisa keras bagi yang
tertindas, bisa liar bagi yang tersesat. Pikiran terlalu luas untuk ditelusuri,
menerawang tanpa batas. Dan kenyataan terlalu kejam untuk diikuti.
Apapun
duniamu, jalanmu,
Inilah
pertarungan hidup
Hidup untuk
berfikir
Dan hidup
untuk sesuatu
Selamat
datang dikehidupan nyata
Selamat
datang di"rimba" kehidupan.
===================================================
“WELCOME to THE JUNGLE”
Originating
from Aceh, the special
autonomy region, and wandering into the land of the King of Yogyakarta,
Rudy ‘Atjeh’ Dharmawan followed the
footsteps of other millions of Sumatran youth who also wandered. Since tens of years ago, Java, the most populous island was a place for seeding
young people from the other islands in Indonesia. National
fathers
of Indonesia, for example, were young adults who have come
from small towns in Sumatra, Kalimantan, Ambon, even Flores and heading
to the "Center" to reach their dreams in the most populous
island in Indonesia. From a long time ago Java is a temptation. Lured by
the temptation, it made Rudy Atjeh
lifted his
suitcases from the place where he was born on. Dreams to
become an artist made Yogyakarta
to be one
of the most sensible option, cheap place and could be a nest for artists in Indonesia. City that
has all of the
exotics like
lights which attracted insects like Rudy Atjeh.
Dreams of conquering the artist world t
started from this old town.
The effort
to conquer the wandering place is a hidden theme
of Rudy
Atjeh’s art creation. By using paper cut, he creates
a wide variety of animals. In this technique, detail is the
keywords. The smallest insicion and thin arch, are carved well.
By using cutter only, white and black papers cut into various animal figures such as snakes,
birds, and so on. Why do the animals appear in
his work? Animals in his works is a metaphor
of wandering. Animal which is on the
paper is
a symbol. Each type of animal is a symbol of something or someone. Rudy Atjeh creation is fable or stories of animals. Animal
stories
or symbol is used to re-tell the
human world. Fables are often used to flick the things that can’t be expressed realistically, like "Animal Farm" novel from
George Orwell as the example. Animal
character in Rudy Atjeh’s work is intended as
a metaphor of his struggling as an artist who tries to survive in the
jungle Indonesia fine arts Kingdom.
The absence
of complete narration indeed makes us hard
to follow this artist’s mindset. Instead of offering a structure to
be followed easily, he makes it complicated; hang the
animal figures, and then give the highlights on hole and thin papers. Creates a shadow like
puppets without
the screen. Although in the verbal text seems filled with narration, actually the core of the work of Rudy Atjeh is on shadows game and
his carving paper. Fable
narration can only pass by. The form of a tiger, lions, snakes, birds
and others is a collection of figures that are randomly connected to each other
by gallery.
Gallery offers such experiences like in the
jungle and we seem like hiding from the blazing sun by using umbrella from lush tropical trees.
I think the great way to enjoy the art work
in this exhibition is by letting us dazzled on the details, and get lost in it.
--------------------------------------------------------------------
Berasal dari daerah
otonomi khusus Aceh, merantau ke tanah para raja Yogyakarta, Rudy ‘Atjeh’ Dharmawan mengikuti jejak
jutaan pemuda Sumatera lainnya merantau. Sejak puluhan tahun yang lalu pulau
paling padat penduduknya ini adalah tempat penyemaian bibit bagi pemuda pemudi dari pulau-pulau lain di
Indonesia. Para bapak bangsa Indonesia misalnya, adalah pemuda-pemudi berasal dari kota-kota kecil di Sumatera,
Kalimantan, Ambon, bahkan Flores. Menuju ke “pusat”nya Indonesia, seperti
berhaji dan berusaha keras mewujudkan mimpi-mimpinya di pulau terpadat di Indonesia
ini. Jawa sejak dulu adalah godaan. Terpikat oleh godaan itulah yang membuat
Rudi Atjeh angkat koper dari
tempatnya dilahirkan. Bercita-cita menjadi seorang seniman, mau tidak mau
Yogyakarta merupakan satu pilihan paling masuk akal; murah dan juga tempat
bersarangnya para seniman penting di Indonesia. Kota dengan segala predikat
eksotis bagai lampu buat laron-laron macam Rudy Atjeh.
Mimpi jadi seniman dan menaklukan dunia dimulai dari kota
tua ini.
Perantauan dan upaya
untuk menaklukan tempat rantauannya adalah tema tersembunyi dalam karya-karya
Rudy Atjeh. Dengan media paper cut dia menciptakan berbagai macam
binatang. Pada teknik ini detail merupakan kata kunci. Torehan yang paling
kecil, lengkungan tipis, semua di”ukir” dengan baik. Hanya menggunakan kater,
kertas putih dan hitam itu dibentuk menjadi berbagai figur binatang; ular,
macam, burung dan lain sebagainya. Kenapa binatang-binatang itu muncul dalam
karyanya? Binatang dalam karya-karya Rudy Atjeh adalah metafora dari perjalanan perantauan. Binatang-binatang ditoreh di
atas kertas adalah sebuah simbol. Masing-masing jenis binatang adalah simbol
dari sesuatu atau seseorang. Karya Rudy Atjeh adalah
fabel atau cerita binatang. Menggunakan cerita atau simbol binatang untuk
menceritakan kembali dunia manusia. Fabel biasanya dipakai untuk menyentil
perkara-perkara yang tidak mungkin disuarakan secara realis, seperti novel
“Animal Farm” dari George Orwell misalnya. Dalam konteks karya Rudy Atjeh, karakter binatang
dimaksudkan sebagai sebuah metafora dari perjuangannya sebagai seorang seniman
yang mencoba bertahan di rimba raya seni rupa Indonesia yang kejam.
Tidak adanya narasi utuh
memang menyulitkan kita untuk mengikuti pola pikir seniman ini. Alih-alih
menawarkan sebuah struktur untuk bisa diikuti dengan gampang, ia justru
merumitkannya; menggantung figur-figur binatang, dan lampu-lampu kemudian
disorotkan pada kertas-kertas tipis berlobang. Mencipta bayangan saling kait
mengait. Seperti pertunjukkan wayang tanpa kelir. Meski dalam teks verbalnya
seolah dipenuhi dengan narasi, sesungguhnya inti dari karya Rudy Atjeh adalah pada permainan
bayangan dan “ukiran” kertasnya. Narasi fabel bisa jadi cuma numpang lewat.
Bentuk macan, singa, ular, burung dan lain sebagainya adalah kumpulan
figur-figur yang secara acak dihubungkan satu sama lain oleh ruang galeri.
Ruang galeri menawarkan pengalaman seperti di dalam rimba dan kita seolah
sedang berteduh dari terik matahari dengan bernaung di bawah payung pohon
tropis yang lebat.
Saya kira cara tepat menikmati karya dalam pameran ini
adalah dengan membiarkan kita terpukau pada detilnya, lalu tersesat di dalamnya.
Agung Kurniawan, Artistic Director at Kedai Kebun Art
Space.
=========================(-___x)====================
Artwork
Installation, LED lights, Neon UV lights, Soundtrack, Hand Cut Paper
2012
Artwork Title
" Fisabimetal (pray) " hand cut paper, 2012 |
" Power of Hand " hand cut paper, 2012 |
" Fisabimetal (play) " hand cut paper, 2012 |
" Stuck in a Beautiful Circle " hand cut paper, 2012 |
" Enjoy The Journey " hand cut paper, 2012 |
" Incredible Fight #3 " hand cut paper, 2012 |
Artwork detail
All images, photograph by Tendi Antopani. Except one image artwork detail with zoom words captured on work (title: power of hand) by Frnss Feransis
Lights Installer by Jali Madgever
hand cutting font on the wall: Prihatmoko Moki, Eky Firmansyah, Galang Rais
Poster design by Ryan Ady Putra
Soundtrack Noise by SODADOSA
Video workshop by Indun Bonzo
My Family in Langsa and Jogja
All my Friends & Kedai Kebun Crew who helping me for time and energy every single day until done this work.
GAS
Snoop Doc Film
Ace House Collective
Thanks To:
All my Friends & Kedai Kebun Crew who helping me for time and energy every single day until done this work.
GAS
Snoop Doc Film
Ace House Collective
No comments:
Post a Comment